Terungkap! Ini yang Bikin Harga Kripto Lemas Tak Bertenaga

Terungkap! Ini yang Bikin Harga Kripto Lemas Tak Bertenaga

Indeks Harga Konsumen (Cpi) Departemen Tenaga Kerja AS sudah meningkat. Indeks itu diperhatikan bersama dengan cermat oleh trader kripto sebab oleh sebagian investor menganggap aset kripto dapat jadi lindung nilai pada inflasi. 

CPI untuk seluruh item naik 6,8Prosen di dalam 12 bulan sampai November, tertinggi semenjak Mei 1982. Peningkatan biaya hidup seiring bersama dengan estimasi rata-rata ekonom di dalam survei Reuters, tapi angka itu meningkat tajam berasal dari Oktober 6,2Persen. 

Bitcoin naik 2Persen didalam lebih dari satu menit sehabis information CPI dirilis, diperdagangkan kira-kira Us$ 50.000. Tetapi di dalam sebagian jam, harga malah udah turun sampai di bawah level $48.000. 

Pedagang Crypto barangkali menonton taraf inflasi yang tinggi sebagai frekuwensi bagi Federal Reserve untuk mempercepat penarikan stimulus moneternya. 

Terhadap rendezvous bulan lalu, bank sentral AS mengumumkan planning untuk mulai kurangi pembelian obligasi senilai Us$ 15 miliar per bulan yang nilai awalnya mencapai Us$ 120 miliar per bulan. 

Pekan depan, The Fed diperkirakan akan menggandakan laju tapering untuk kurangi semua pembelian obligasi terhadap Maret, lebih cepat berasal dari estimasi terhadap pertengahan 2022. 

Stimulus moneter yang lebih sedikit bisa saja berdampak buruk bagi bitcoin, gara-gara harga aset kripto sudah di dalam lebih dari satu tahun paling akhir didorong oleh anggapan bahwa triliunan dolar pencetakan uang oleh Fed akan sebabkan inflasi. 

"Kita mengharapkan lebih tak terhitung perdagangan sideways dikarenakan pandangan beralih ke rendezvous bank sentral minggu depan," kata Lennard Neo, analis di Stack Funds, dikutip coindesk. 

Terhadap pukul 14.30 Wib, melansir coinmarketcap.com, enam koin kripto bersama kapitalisasi terbesar tercatat mengalami pelemahan harga didalam 24 jam paling akhir. 

Binance dan Solana tercatat terkoreksi nyaris 5Persen, sedangkan Cardano dan Ethereum berada di kisaran 3Persen. Adapun Tether dan Bitcoin memerah di zona tidak cukup berasal dari 1Prosen. 

Sehabis rilis information CPI Oktober bulan lalu, bitcoin melonjak hampir Us$ 3.000 dan bersama cepat mencapai level tertinggi baru sepanjang jaman di Us$ 68.950. 

Tapi didalam sebagian jam, konvoi berbalik sepenuhnya, dan harga turun dikarenakan lebih berlimpah pedagang beralih untuk fokus terhadap konsekuensi logis berasal dari inflasi yang lebih cepat: pengetatan kebijakan moneter oleh Federal Reserve yang kemungkinan kurangi permintaan untuk aset berisiko berasal dari saham sampai mata uang kripto. 

Aset kripto terbesar di global berdasarkan kapitalisasi pasar pas ini diperdagangkan kurang lebih $47.900, turun 31Prosen berasal dari tertinggi sepanjang era yang dicapai terhadap awal November, ketika laporan inflasi paling akhir dirilis. Selagi tersebut harga itu masih naik 64Persen sepanjang tahun ini. 
Baca Juga
Related Post

Top Post Ad

Below Post Ad