Ada banyak sekali berbagai macam strategi buying and selling yang bisa dipakai untuk bertransaksi saham, forex, emas, indeks, kripto atau lainnya, Tinggal pilih mana yang cocok. Biasanya seorang dealer juga tidak langsung menemukan strategi favoritnya, kadang perlu dan proses untuk mencoba dalam cukup lama. Mengubah strategi buying and selling adalah hal yang lumrah dalam trading. Namun kadang mengubah strategi buying and selling juga bisa berdampak deadly dalam kondisi tertentu. Baca penjelasan selengkapnya di artikel ini.
Dalam proses pembelajaran menjadi dealer sukses, mengubah strategi buying and selling adalah hal yang biasa. Alasan utama mengubah strategi buying and selling tentu saja mencari strategi buying and selling yang lebih cocok, lebih bisa menghasilkan profit. Hal ini dilakukan terutama oleh dealer pemula yang masih mencari jati diri. Tapi dealer senior pun bisa pula mengubah strategi tradingnya. Perubahan usia, modal, atau gaya hidup bisa pula mengubah strategi trading.
- Biasanya dealer yang sudah bertambah umurnya cenderung mengubah strategi tradingnya sehingga lebih tidak terlalu berisiko
- Modal yang berbeda biasanya membutuhkan strategi buying and selling yang berbeda. Trading dengan modal Rp 10 juta dengan Rp 10 miliar tentunya beda pendekatannya
- Perubahan gaya hidup misalnya dealer yang lajang dan berkeluarga biasanya juga berbeda. Trader yang sudah menikah biasanya lebih cenderung konservatif. Trader yang masih bekerja di kantor dengan dealer complete time juga bisa berbeda pendekatan strateginya.
Berbagai contoh di atas adalah tindakan mengubah strategi buying and selling yang biasanya berdampak positif ke depannya. Tapi ada juga kebiasaan mengubah strategi buying and selling yang berdampak negatif.
Apakah Anda penggemar manga atau anime Dragon Ball? Tentunya Anda mengenal karakter utamanya Goku, yang berkelana ke seluruh penjuru dunia mencari bola naga yang bila terkumpul bisa mengabulkan semua permintaan. Dragon Ball dikenal memliki cerita pertarungan yang seru melawan musuh-musuh yang sangat kuat
Goku dalam pertarungannya tidak selalu menang dengan mudah. Ia sering kalah, tapi kemudian mampu bangkit melalui perubahan menjadi sosok yang lebih kuat. Misalnya menjadi Super Saiyan, Super Saiyan 2, Super Saiyan 3, Super Saiyan Anger, Super Saiyan God, sampai Super Saiyan Blue. Setiap perubahan membuat Goku menjadi lebih kuat dan mampu mengalahkan musuhnya.
Lalu apa hubungan Dragon Ball dengan trading?
Ternyata banyak dealer yang "terinspirasi" oleh perubahan seperti Goku. Saat mengalami kerugian, dealer mengubah gaya tradingnya. Trader yang semula adalah scalper, saat merugi tidak mau cut loss, malah menjadi day trader. Rugi makin besar, tidak mau cut loss, berubah menjadi swing trader. Rugi makin besar lagi, tidak mau cut loss, berubah menjadi role trader.
Trader yang "berubah" gaya tradingnya tersebut merasa menjadi lebih kuat menghadapi market, berharap seperti Goku yang akhirnya bisa mengalahkan musuhnya. Tapi perasaan tersebut hanyalah ilusi. Mungkin saja sesekali berhasil, tapi biasanya lebih banyak gagalnya. Karena kalau sudah seperti itu biasanya karena sudah salah posisi trading.
Sebenarnya dealer yang berubah seperti itu, merupakan pengingkaran terhadap kesalahan buying and selling yang sudah dilakukan. Hanya sebagai alasan untuk tidak mau cut loss. Perlu diingat bahwa market selalu kejam pada dealer yang ngeyel tidak mau mengakui kesalahannya.
Jika Anda ingin mengganti strategi trading, lakukan setelah posisi buying and selling kosong. Artinya Anda memulai buying and selling yang baru dengan strategi buying and selling baru, dengan kondisi psikologi buying and selling yang fresh.
Semoga artikel ini menginspirasi